 |
| Ilustrasi dari Google |
Tidak dapat dipungkiri bahwa antara pendekatan kuantitatif dengan kualitatif memiliki disparitas yang jelas. Menurut Layder sebagaimana dikutip oleh Brannen (1992) “the distinctions between the paradigms relate to a number of levels concerning the production of knowledge and the research process; the rarefied level of epistemology, the level of ‘middle range’ theory as elucidated in the theoretical framework, and the level of methods and techniques”. Perbedaan antara paradigma penelitian kuantitatif dan kualitatif berkenaan dengan level pembentukan pengetahuan dan proses penelitian; level epistemologi yang tipis, level teori tengahan sebagaimana yang diuraikan dalam kerangka teoretis, serta pada level metode dan teknik-tekniknya.
Selanjutnya Bryman (1992) melihat perbedaan antara keduanya dalam hal fokus penelitian. “The concern in quantitative research about causality measurement, generalizability, etc. … The concern in qualitative research for the point of view of the individuals being studied, the detailed elucidation of context, the sensitivity to process, etc”. Fokus penelitian kuantitatif berkenaan dengan sebab-akibat, pengukuran, generalisasi dan sebagainya. Sementara fokus penelitian kualitatif berkenaan dengan sudut pandang individu-individu yang diteliti, uraian rinci tentang konteks, sensitivitas terhadap proses dan sebagainya.
Perbedaan-perbedaan di antara keduanya dalam pembahasan ini tidak akan dipandang sebagai suatu hal yang saling pilah (mutually exclusive). Melainkan saling mengisi masing-masing kekurangan di antara keduanya. Dengan demikian, akan dihasilkan penelitian yang luas dan mendalam. Untuk memudahkan pembaca budiman, maka dari berbagai perbedaan antara kuantitatif dengan kualitatif akan dirinci dalam bentuk saripati kontradiktif antara keduanya. Saripati kontradiktif tersebut dapat dilihat dari dimensi filosofis, metodologis, dan praktis.
Untuk itu, dalam kuliah metode penelitian kualitatif, mahasiswa diarahkan pada 3 kompetensi utama, yaitu: kompetensi filosofif, metodologis, dan praktis. Selengkapnya mengenai SAP Metode Penelitian Kualitatif, silakan download di sini.
» Terima kasih telah membaca: Deskripsi Umum MPK
Sebarkan Melalui:
Selanjutnya Bryman (1992) melihat perbedaan antara keduanya dalam hal fokus penelitian. “The concern in quantitative research about causality measurement, generalizability, etc. … The concern in qualitative research for the point of view of the individuals being studied, the detailed elucidation of context, the sensitivity to process, etc”. Fokus penelitian kuantitatif berkenaan dengan sebab-akibat, pengukuran, generalisasi dan sebagainya. Sementara fokus penelitian kualitatif berkenaan dengan sudut pandang individu-individu yang diteliti, uraian rinci tentang konteks, sensitivitas terhadap proses dan sebagainya.
Perbedaan-perbedaan di antara keduanya dalam pembahasan ini tidak akan dipandang sebagai suatu hal yang saling pilah (mutually exclusive). Melainkan saling mengisi masing-masing kekurangan di antara keduanya. Dengan demikian, akan dihasilkan penelitian yang luas dan mendalam. Untuk memudahkan pembaca budiman, maka dari berbagai perbedaan antara kuantitatif dengan kualitatif akan dirinci dalam bentuk saripati kontradiktif antara keduanya. Saripati kontradiktif tersebut dapat dilihat dari dimensi filosofis, metodologis, dan praktis.
Untuk itu, dalam kuliah metode penelitian kualitatif, mahasiswa diarahkan pada 3 kompetensi utama, yaitu: kompetensi filosofif, metodologis, dan praktis. Selengkapnya mengenai SAP Metode Penelitian Kualitatif, silakan download di sini.
0 Response to "Deskripsi Umum MPK"
Post a Comment